Revan tidak pernah mengajak Andini pergi keluar rumah, karena Revan tau Andini itu bukan orang yang suka jalan-jalan pergi ke bioskop ataupun ke mall. Revan setiap hari selalu datang ke rumah Andini, tentu saja itu membuat Revan dan ibunya Andini dekat. " Nak Revan, ini kenalkan Rian anak dari teman ibu. Dia ikut dulu sama ibu, karena dia sedang mencari pekerjaan disini " ucap ibu Andini. " Hey, salam kenal gua Rian " "Gua Revan" . Revan tidak terganggu dengan kehadiran Rian, justru ia merasa senang karena mereka mampu akrab dengan cepat. Hari-hari berlalu, Revan selalu mesra dengan Andini.
Tidak nampak kecemburuan pada muka Rian, justru ia ikut senang karena Revan dan Andini selalu mesra.
Tidak terasa mereka kini sudah akrab selama 3 bulan 15 hari, mereka selalu melakukan hal-hal bersamaan. Mulai dari bermain monopoli, saat memberi kejutan untuk Andini, dan masih banyak. Namun selama itu pula Revan tidak mengetahui bahwa ternyata Andini dan Rian menjalin hubungan, karena Revan sudah menganggap Rian sebagai saudara Andini.
Revan dan Rian sudah sepakat membeli kue untuk merayakan Happy Anniversary Revan dan Andini, tepat pukul 20.00 Revan datang ke rumah Andini. Seperti biasa, mereka berdua bercerita dan larut dalam cerita itu. "Rian mana nih ? Kok tumben udah jam 11 malam belum pulang" kata Andini, " Mungkin dia nginep dirumah temennya kali " sahut Revan.
Tepat pukul 00.00 atau jam 12 malam, Revan izin untuk keluar sebentar, dan ia pun datang dengan membawa kue bertuliskan "Happy Anniversary 5 Bulan" bersama Rian yang sedang memvideo saat-saat mereka merayakan itu. Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, dan jam sudah menunjukkan pukul 01.30. Revan pun pamit pulang ke Andini, Rian, dan ibunya Andini. Setelah keluar rumah, ia baru teringat bahwa di mobil ia sudah menyiapkan surat untuk Andini. Revan pun bergegas untuk mengambil surat itu, setelah ia mengambil surat itu, Revann berjalan menuju rumah Andini, namun ia begitu terkejut dengan apa yang ia lihat. Dari kejauhan dibalik pintu masuk ke rumah Andini, Revan melihat Rian sedang memeluk Andini. Seperti di cerita-cerita cinta lainnya, Revan pun merasa kecewa dengan mereka berdua. Revan pun membuka surat itu " Lebih baik, aku hidup tanpa cinta daripada tidak mencintaimu " Revan terdiam sejenak memandang isu surat tersebut. Dengan cepat ia kembali menuju mobil dan mencari pulpen untuk mencoret kata "tidak" di surat itu. Setelah selesai, Revan pun kembali menuju rumah Andini
Dengan santai Revan datang, terlihat disana Andini dan Rian sedang ngobrol sambil berpegangan tangan. Sontak mereka berdua kaget, dan langsung melepaskan pegangan itu.
" Ini ada yang ketinggalan, tadi aku baru inget pas diluar rumah. Aku pamit ya " Ucap Revan. Rian pun berdiri dan ingin mengucapkan sesuatu,tetapi Revan langsung memberikan kertas itu pada Andini dan menepuk pundak Rian. Revan pun langsung pergi, namun sebelum itu ia kembali pamit pada ibunya Andini.
" Lebih baik, aku hidup tanpa cinta daripada