Monday 24 March 2014

Teuing

         Malam itu sudah menunjukkan pukul 00.10 sepertinya sudah masuk dini hari tetapi aku tak kunjung mengantuk, jadi ku putuskan untuk mendengar salah satu channel radio di kota ku. Acara malam itu rupanya sedang membahas tentang orang-orang yang tak kunjung ditembak oleh sang kecengan, "Aduh.. Belum ngantuk, padahal udah jam segini. Terus gak ada yang rame lagi, masa harus dengerin acara ini sih ? Ini acara kan pasti buat perempuan, tapi gak papalah biar gak ngantuk" Cetus ku karena bingung. Setelah beberapa puluh menit kemudian "Ternyata rame juga ya, bisa ngedengerin curhatan para cewek" Ucapku. Di dalam hati aku bertanya "Gimana ya perasaan dia ke aku ? Sama kah seperti yang di curhatkan para cewek di acara ini ? atau hanya sebagai teman saja ? Ah sudahlah, aku jones pasti dia gak mau sama aku" . Tak terasa mataku mulai terasa berat, dan waktu sudah menunjukkan pukul 01.30 "Aduh ngantuk ternyata, dan acaranya mulai gak seru lagian si dia pasti udah tidur jam segini. Daripada aku ngestalk TL dia lagi mendingan aku tidur aja dah" dengan segera aku log out semua akun sosmed ku dan perlahan-lahan aku shutdown komputer ini.
         Aku pun langsung berbaring di kasur ku "ngeekk.." itu suara kasur ku yang sudah lama, jadi wajarlah aku tulis disini, soalnya sambil menuhin ini cerita *okesip . Seketika aku terbayang wajahnya, sebelum aku tidur tadi aku sempat melihat facebook dia, dan ku lihat foto dia sewaktu masih kecil "Wah lucu yah.. Mirip member sakura gakuin, haha.." ucapku sambil tertawa kecil . Aku pun terus membayangkan wajah sewaktu ia kecil yang sangat lucu itu dan tiba-tiba aku terbangun sudah jam 08.00 "Waduh.. Sepertinya ketiduran tadi, tapi gapapalah. Tunggu, tadi sebenernya aku itu mimpi apaan sih ?" Aku pun mikir keras tetapi apa daya, aku tak bisa mengingat mimpiku. Aku pun bangun dan langsung menuju kamar mandi untuk pipis terus cuci muka dan gosok gigi. Setelah itu, aku kembali ke atas dan menyalakan komputer.
         Setelah menyala, aku langsung sign in twitter ku dan membuka profil dia "Anjir.. dia ngetwit lima jam yang lalu ? berarti jam 3 dong ? ah sial.. kenapa aku tidur tadi ? kan aku bisa mensyenan sama dia" kesalku. Sudahlah, aku akhiri saja cerita ini dengan kalimat "Mungkin kah dia suka padaku ? atau hanya aku yang berharap terlalu lebih padanya ? atau dia menunggu untuk aku nembak dia ? biarlah, yang penting aku masih bisa suka sama kamu dan masih bisa deket :)

Tuesday 18 March 2014

Syair ku..

 Kau.. Iya kau
Selalu ada di pikiranku
Bisakah aku tidak memikirkanmu
Bisa, tetapi bagaimana caranya ? entahlah aku tak tahu

Mengapa ? Mengapa kau tidak pernah pergi ?
Padahal aku tidak mau perasaanku lebih dalam lagi
Aku takut.. rasa cintaku padamu ini hanya mimpi
Enyahlah kau dari dalam pikiranku ini

Bukan ku bermaksud untuk mengusirmu
Tetapi aku takut rasa cintaku kepada mu
Membuatku selalu ingin bertemu dirimu
Biarlah lagu kesukaanmu mengiringi kepergianku
Daripada aku harus pergi dengan perasaanmu
Yang justru membuatku semakin terpuruk

Cukup, jangan membuat keadaan semakin memburuk
Tolong lepaskanlah diriku pergi meninggalkan dirimu
Karena aku tidak mau membuat dirimu semakin terluka bila denganku
Sudahlah.. Aku tidak tahu lagi harus berkata apa
Yang jelas, ini pertemuan terakhir kita

Sampai Jumpa .. !


Thursday 13 March 2014

Suka Tak Selalu Harus Memiliki

Entahlah.. pertama ku melihatnya, ia begitu mempesona dengan senyuman manisnya dan tawa khasnya. Aku tahu, senyumnya selalu mengandung arti bagiku. Kita memang belum cukup lama untuk mengenal satu sama lain, mungkin kau sama seperti orang yang kusuka sejak SMP, selalu ingin aku berada disamping mu. Kalo boleh jujur, aku memang suka sama kamu tapi aku takut untuk ngungkapin rasa ini ke kamu. "Cowok bukan ? Ngungkapin perasaan ke si dia aja takut, cemen lo ! " kalimat yang cukup membuatku geram, tetapi ada sesuatu yang mengalahkan kejantananku untuk mengucapkan kalimat itu. Aku memang pecundang, yang cuma bisa mengagumi mu dari jauh dan menyukaimu hanya didalam hati, perasaanku mulai aneh ketika ku selalu dekat mu, mungkin ini yang dinamakan suka. Mungkin aku tidak akan mengatakan suka padamu walaupun aku tahu, kamu juga sudah memberikan "Sinyal Positif" untukku. Biarlah rasa suka ku padamu ini terus berlanjut sampai kau mempunyai pendamping hidupmu yang baik padamu, tulus menyayangi mu dan mencintaimu apa adanya. Sakit hati ? Mungkin iya, tetapi aku jauh lebih bahagia melihat kau bahagia bersama orang lain daripada bersamaku. Aku takut, pada saat kamu menjadi milikku lalu kita putus, aku takut kamu berbeda dengan yang dulu dan kita mungkin tidak bisa sedekat dulu lagi. Hanya itu yang aku takutkan ketika kita berpacaran, makanya aku lebih baik memendam rasa suka ini dan masih bisa berada disampingmu daripada kuucapkan perasaanku yang malah membuatmu menjauh dariku