Wednesday 16 April 2014

Cintaku Satu-satunya

"Hai aku Darwis, kamu siapa ? " tanya Darwis kepada teman barunya
"emang tadi gak denger ya nama aku siapa ? " ucap Aurel dengan judes
"anak baru gitu amat, iya aku tau nama kamu Aurel" kata Darwis sambil mengelap kacamatanya.

Ya, Darwis adalah salah satu murid di sekolah Selbour. Dia memang terlihat pintar, tetapi dia tidak sombong dengan kepintarannya. Dia selalu menganggap dirinya sama seperti murid lainnya. Dan yang tadi Aurel, pindahan dari sekolah Salvedor. Anaknya memang begitu, cuek dan agak tomboy. tetapi dia seperti perempuan lainnya, masih suka sama laki-laki.

Sudah 1 minggu Aurel pindah ke sekolah Selbour, dan dia belum memiliki teman. Perempuan disekolah ini enggan berteman dengannya karena dia itu galak dan suka minta bekal teman sekelasnya. Walaupun begitu Darwis selalu berusaha mendekati dia, menurut Darwis, Aurel itu perempuan yang beda. Aurel sendiri enggan dekat-dekat Darwis, karena dia tahu bahwa Darwis orang yang pintar sedangkan dia hanya murid biasa saja.
"Lagipula kalo aku ngedeketin Darwis pasti banyak saingannya lah, tapi gimana lagi ? dia itu baik sama aku dan dia itu ganteng" keluh Aurel dalam hati

hampir 1 bulan Aurel di sekolah barunya, nampaknya Darwis masih belum lelah untuk bisa mendekati Aurel.
"Kamu ngapain sih ngedeketin aku terus ? " Ucap Aurel
"Ya gapapa, emang gak boleh yah ? "
"bukannya gak boleh, tapi kan masih ada perempuan lainnya disekolah ini"
"Iya aku tau, tapi entahlah.. pertama aku ngeliat kamu, aku ngeliat ada yang beda dari diri kamu. Dan waktu aku jabat tangan sama kamu, aku ngerasa kamu itu cinta aku satu-satunya."
Aurel pun tertegun mendengar semua yang diucapkan Darwis
"Wis.. dengerin aku, sebenernya aku juga dari dulu ngerasa kaya gitu. Tapi ya gimana lagi ? banyak perempuan yang ngedeketin kamu, jadi aku pikir mustahil bisa ngedapetin kamu"
"Gak ada yang mustahil di dunia ini Rel, mulai sekarang kamu mau gak jadi pacar aku ?"
"Dengan senang hati.."

Akhirnya mereka pun berpacaran cukup lama sekitar 4 tahun, lalu mereka memutuskan untuk ke jenjang yang lebih serius

No comments:

Post a Comment